RIZKI MAWARDI Coretan Labil Mahasiswa UNRI

Jumat, 10 Juni 2016

Proposal Untuk tuhan (1)

Akhir-akhir ini di organisasi Lembaga pengkajian ilmiah dan informasi atau yang di sebut LPII saya sibuk dengan yang namanya persiapan kegiatan, mulai dari mempersiapkan adminitrasi hingga mempersiapkan teknis kegiatan nantinya.
Akhir akhir ini saya di sibukkan dengan membuat proposal ya walaupun sebenarnya proposal ini sudah di siapkan dengan sekretaris kegiatan tapi tetap saja saya selaku ketua pelaksana tidak boleh lepas tangan, saya pun ikut sibuk dengan mempersiapkan proposal.
Tetapi kali ini saya tidak akan bercerita tentang kegiatan yang ingin saya lakukan atau cerita tentang proposal kegiatan tersebut.
Kali ini saya ingin bercerita tentang "PROPOSAL UNTUK TUHAN "
Kenapa saya ingin bercerita proposal untuk tuhan, kenyataan yang ada di dunia ini adalah ketika kita ingin membuat sebuah kegiatan pasti kita membutuhkan proposal untuk mengajukan dana.
Kebayang gak sih saat kita ingin membuat kegiatan yang semata hanya duniawi saja kita membutuhkan proposal yang harus kita ajukan.
Lantas proposal untuk diri kita apakah sudah kita buat?  Yang akan kita ajukan untuk tuhan? 
Buku tulisan jamil azzaini lah yang menginspirasikan saya untuk menulis hal ini. Bukunya berjudul tuhan, inilah proposal hidupku.
Di dalam buku tersebut ada kalimat yang menginspirasikan saya kalimat tersebut ialah  "kalau kita bikin acara yang digelar untuk satu dua hari kita butuh proposal, mengapa untuk hidup yang berjalan puluhan tahun kita tidak membuat proposal?"
Kalimat tersebut membuat saya berfikir bahwa kalimat tersebut benar, kita butuh harta, kita butuh surga kenapa kita tidak coba buat proposal untuk tuhan.
Seorang filsuf jim rohn mengatakan "anda tidak bisa menyewa orang lain agar berolahraga untuk anda, anda harus melakukannya sendiri jika ingin meraih keberhasilan".
Tuhan menciptakan kita sebagai mahakarya yang tiada duanya, kita diciptakan sangat berharga,  kita di ciptakan sangatlah mahal.
Contoh saja apakah kita mau menjual tangan seharga jam tangan termahal di dunia, jawabannya kita pasti tidak mau. Karena itulah saya katakan kita adalah mahakarya terbaik yang diciptakan tuhan.
Dalam membuat proposal hidup untuk tuhan maka tentukan tujuan terbaik yang ingin diraih.
Jean henri fabre,  ilmuwan perancis pada tahun 1870-an pernah mengadakan percobaan terhadap ulat.
Febre mengambil beberapa ulat dan membuat ulat yang paling depan menyetuh ulat yang paling belakang. Ulat itu membuat suatu lingkaran mengelilingi sebuah pot bunga. Di tengah pot itu diletakkan ranting dan puncuk daun muda sebagai makanan ulat-ulat itu. Setelah beberapa saat ulat-ulat berjalan beriringan mengitari pot yang berisi makanan ulat.
Ulat-ulat itu terus berputar dan berputar sampai ia lelah dan mati karena kelaparan dan kehausan. Padahal didalam jarak yang sangat mudah tersedia makanan yang ulat itu suka.
Begitu lah diantara kita hidup seperti ulat-ulat,  kita hidup mengikuti kebiasaan yang sudah berlaku, terus bekerja dengan keras namun kehilangan kesempatan mengetahui bahwa di dekat kita banyak peluang yang bisa memberikan kebahagiaan.
Share:

Selasa, 07 Juni 2016

The choice then be love that

Oleh Rizki mawardi
"Jadikan cinta sebagai ibadan dan beribadahlah dengan cinta"
Berbicara tentang cinta maka juga bercerita tentang kesuksesan. Cinta adalah jalan menuju kesuksesan. Cinta adalah kekuataan dimana kekuataan yang memberiman power yang luar biasa.
Banyak cerita yang tidak masuk akal terjadi karena kekuataan cinta. Seperti candi brobudur di indonesia, tajmahal di india yang berdiri karena cinta. Inilah kekuataan yang tidak bisa dikalahkan.
Sebelum saya bercerita tentang kekuataan cinta saya, maka lebih baik saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya rizki mawardi, lahir atas benih cinta pada tahun 1997. Saat ini saya sebagai mahasiswa fakultas ekonomi universitas riau.
Pada tahun 2015 saya resmi menjadi mahasiswa Universitas riau, saya melihat dan merasakan lingkungan mahasiswa. Pada saat baru menjadi mahasiswa di universitas riau banyak hal yang saya ingin cari tau, mulai dari prestasi universitas riau hingga organisasi yang ada di universitas riau. Awalnya saya terkejut melihat kakak-kakak yang ada di universitas riau karena tidak sesuai dengan ekspetasi saya selama ini.
Saya berasal dari batam dan bersekolah di MAN 2 batam, dimana saya memiliki guru yang luar biasa berasal dari universitas padjajaran bandung.
Ekspetasi saya mendengar cerita pengalaman guru saya menjadi mahasiswa sangatlah luar biasa, dari cerita beliau lah saya bermimpi ingin menjadi mahasiswa, tetapi universitas yang saya mimpikan bukanlah universitas riau, melainkan UNIVERSITAS INDONESIA.
Oke, kembali ke cerita saya terkejut melihat kakak-kakak di universitas riau.
Saya shock saat mengikuti PKA BAKSO di fakultas ekonomi Universitas riau. Hal yang saya lihat bukan lah hal seperti cerita dari guru saya, bukan lah seperti cara guru saya mendidik saya. Saya melihat hal yang sangatlah buruk, mulai dari tidak adanya kedisplinan serta tidak adanya kegiatan yang bermanfaat saat saya PKA BAKSO di universitas riau.
Tetapi walaupun begitu saya melihat baru satu hari dan saat itu pun masih mahasiswa baru dan saat itulah saya terus memantau dan melihat kegiatan yang ada di universitas riau. Hari demi hari berlalu hingga sampai akhirnya hari dimana waktunya memperkenalkan organisasi/lembaga yang ada di FE UR
Ada begitu banyak lembaga yang memperkenaljab lembaganya, serta kegiatan-kegiatan lembaganya. Mulai dari Kasei (kajian studi ekonomi islam) , BKIM, Mapala hingga LPII.
dari sekian banyak lembaga yang luar biasa di FE UR saya memutuskan untuk memilih LPII FE UR, karena ketika saya mendengar program kerja LPII saya merasa bakat menulis saya akan lebih berkembang di Lembaga tersebut.
walaupun pada akhirnya semua lembaga saya ciba, dan saya pantau, mulai dari kegiataan, kaderisasi hingga prestasi.
Tetapi dari semua lembaga yang saya pilih mulai dari BKIM, KASEI dan LPII. Saya melihat ada titik hitam yang besar di LPII, melihat besarnya titik hitam itulah saya memutuskan memilih satu lembaga dan akan fokus menghilangkan titik tersebut.
Dan pada akhirnya saya sekarangpun hanya fokus 1 lembaga yaitu LPII FE UR, dan menikmati kekeluargaan yang ada di LPII FE UR. Walaupub dari sekian banyak mahasiswa fakultas ekonomi tidsk semua mengenal atau tau apa itu LPII.
tap ini lah tujuan saya memilih LPII FE UR untuk memperkenalkan LPII FE UR di Fakultas, universitas serta nasional. Tapi saat saya berada di LPII FE UR tujuan ini bukanlah hanya tujuan saya melainkan semua anggota sebenarnya memiliki tujuan yang sama.
"Freedom to chose"
Manusia memiliki kebebesan memilih. Seperti cerita saya di atas saya memiliki kebebesan memilih LPII FE UR.
Sebelum saya melanjutkan cerita saya bersama LPII FE UR saya ingin bercerita tentang tulisan Stephen R. Covey ia bercerita tentang " Seseorang tahanan yang hidupdi zaman nazi. dia termasuk dalam daftar orang-orang yang siap mati oleh pihak hitler. Diapun sedang menunggu giliran ditembak mati. Namun satu hal yang sangat hebat, menarik dan luar biasa, dia dipenjara dalam kamar ukuran 1x1m, tanpa mengenakan pakaian dan dibiarkan telanjang. Setiap menit terdengar bunyi tembakan, berarti ada yang mati. Dalam ketakutan, dia langsung duduk diam dan memejamkan mata, menenangkan hatinya. Dakan bayangan, dia bisa melihat dirinya sedang tersenyum sementara didepannya banyak mahasiswa yang kagum akan kemampuan kata-katanya. Dia melihat dirinya sendiri sedang mengajar disebuah kampus".
Apa yang dia lakukan adalah salah satu kehebatan tertinggi yang dimiliki manusia, yaitu mampu melihat dirinya sendiri. Uniknya orang tersebut mendapatkan keajaiban dari tuhan sehingga bisa melarikan diri. beberapa tahun setelah kejadian itu dia menjadi seorang psikolog hebat. namanya adalah victor franklin psikilog terkenal. Inilah yang dinamakan kekuatan dalam kebebesan memilih.
Melihat cerita di atas itu adalah meditationbis powerfull for your life. Kebebasan dalam memilih. Alasan saya bercerita tentang hal tersrbut berkaitan dengan saya hidup di LPII. Dimana saya memilih untuk bersama LPIIFE UR dan dimana saya memilih untuk tersenyum disaat ada orang yang mencemooh saya dan menghina saya saat saya membuat program-program di LPII FE UR.
walaupun sebenarnya saya mengerti setiap yang dilakukan manusia memilikin resiko. Tetapi saya juga percaya saya tidak akan jatuh karena cemoohan dan hinaan tersebut, karena saya mampu bangkit hanya dengan kekuatan cinta saya terhadap LPII FE UR.
Kembali bercerita tentang cinta saya terhadap LPII FE UR, saya sekarang diamanahkan untuk menjadi seketaris bagian di riset dan teknologi LPII. Sudah hampir satu tahun saya bersama LPII FE UR walaupun baru 4 bulan menjadi sekbag di ristek. tetapi banyak hal Susah dan senang saya rasakan bersama LPII, akan tetapi kesusahan bersama LPII FE UR terasa ringan ketika dijalankan penuh kekluargaan. Mungkin semua itu tidak hanya terasa ringan karena kekeluargaan melainkan juga karena rasa cinta setiap anggota terhadap LPII FE UR.
"Seseorang yang hidupnya masih memiliki cinta maka dia masih memiliki kesempatan untuk menikmati kehidupan yang penuh makna"
Sejarah mencatat banyak orang besar karena cinta dan akhirnya menjadi legenda.
Jadikan cinta sebagai kekuatan, ketika cinta sudah menjadi kekuataan disanalah kita ajan merasakan bahwa ada satu kekuatan pendobrak masalah yang tidak takut dengan apapun.
Siapkann kekuatan cintamu, untuk kesuksesan kita bersama untuk membawa LPII menjadi jaya
Share:

KRITIK & SARAN

Nama

Email *

Pesan *

Follow me

Facebook  Twitter  Instagram Path Yahoo

Total Pageviews

Teman