RIZKI MAWARDI Coretan Labil Mahasiswa UNRI

Selasa, 10 November 2015

Kenapa saya harus menulis ?

JIka kamu ingin mengenal dunia maka membacalah !!!
Jika kamu ingin di kenal dunia maka menulislah !!!
Kau bukanlah anak seorang raja yang dimana kau dikenal banyak manusia, dan kau bukan lah anak ulama yang di mana semua mengenal mu. Kau hanya lah rakyat biasa yang harus memperkenalkan diri.

Menulis adalah suatu hal yang istimewa dimana ketika seseorang menulis kehidupannya maka sama dengan seseorang yang sedang memfoto dirinya sendiri. Kenapa saya mengatakan sama hal dengan foto diri sendiri. Karenaa ketika kamu menulis maka kamu mengabadikan sebuah tulisan yang dmana suatu saat bisa kamu baca kembali.
Tuhan adalah pembuat skenario terbaik . Dan manusia adalah makhluk ciptaan yang terbaik.
Manusia memang tidak bisa mengalahkan atau mencatat kembali semua skenario tuhan. Tetapi manusia bisa mencatat skenario tuhan yang tuhan buat untuk dirinya. Manusia bisa membuat catatan yang terbaik jika dia mencatat segala kehidupannya.

Kata pepatah jangan hidup hanya sekedar hidup. Babi di hutan juga bisa hidup.
Jangan kerja sekedar kerja. Karena kera dihutan juga bekerja.
Maka jadilah manusia yang bermanfaat untuk semua orang. Jadilah manusia yang menginspirasi banyak orang. Lantas pertanyaannya? Bagaimana caranya.? Jawabannya menulis lah !!!
Kenapa malah disuruh menulis ?

Menulis adalah dapat mengabdikan momen dan menulis dapat memperpanjang umur. Itu lah kenapa saya berfikir saya ingin menulis. Saya merasa saya harus memperpanjang umur saya lewat tangan saya. Tuhan memang hanya menciptakan saya dua tangan yang dimana tangan ini lah yang membantu saya untuk memperpanjang umur. Tangan ini menolong saya berdiri ketika saya jatuh...
Maka dengan tangan ini juga saya ingin memperpanjang umur saya lewat sebuah karya.

Saya selalu mengajak teman-teman untuk ikut berpartisipasi dalam hal yang berkaitan dengan menulis. Tetapi saya selalu gagal dalam mengajak teman-teman saya. Maka dari itu saya ingin melihatkan keteman-teman saya. Saya berhasil hanya dengan dua tangan ini. Mereka juga punya tangan . Makanya saya ingin melihat banyak orang yang berhasil dengan tangannya. Walaupun sebenarnya saya belum tentu berhasil.
Tapi di Kelas menulis online ini saya percaya dan bertekad saya bisa berhasil. Jika saya displin dan saya ingin untuk berhasil.

Share:

Kamis, 28 Mei 2015

Hidup itu seperti roda yang berputar

Siapa pun, dimana pun dan kapan pun serta bagaiman pun kita harus belajar. Apa alasannya?  Karena siapapun tak mengetahui kapan kita berada di atas dan kapan kita berada di bawah dan kemana hidup ini akan melaju.
Ibarat sebuah roda, kehidupan ini sudah pasti berputar sebagaimana berputarnya roda dalam melaju kedepan. Namun, apabila sebuah roda tidak diberikan suatu gaya seperti dalam ilmu fisika yang disebut usaha, maka ia tidak akan menggelinding jauh, Itulah kehidupan.

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Namun hanyalah orang yang berkeinginan kuatlah yang mau berusaha mengubah kegagalan dalam kehidupannya menjadi keberhasilan. Orang sukses berasal dari orang-orang yang berkeinginan kuat untuk mengubah hidupnya. Yang pada akhirnya dengan semangat dan tekad kuat itulah ia mampu menjadi sukses.

Hidup seperti roda yang berputar.  Terus menggelinding menuju tempat kesempurnaan. Untuk segala sesuatunya dalam hidup ada waktunya. Dunia tidak pernah menjanjikan kebahagian tanpa adanya upaya. Manusia harus memperjuangkan sendiri dengan mengupayakn segala cara.

hidup bukan untuk datang atau pergi tetapi tentang kesetian. Bukan tentang kejujuran atau dusta melainkan ketulusan. Bukan tentang suka atau duka tetapi bersyukur. Bukan tentang menang atau kalah melainkan perjuangan. Bukan tentang kuat atau lemah melainkan ketekunan. Dan bukan tentang masa lalu atau masa depan melainkan hari ini.
Hidup bukan saja tentang siapa, dimana, mengapa, Dan kapan, melainkan BAGAIMANA kita hari ini. Kenapa?  karena yang menentukan siapa kita di masa depan terutama itu kita sendiri.

Hidup selalu berputar tak selamanya kita berada di atas, tak mungkim selamanya kita berada di bawah. Tetapi yang pasti adalah perubahan menuju kedepan yang lebih baik.

Share:

Minggu, 24 Mei 2015

Motivation


Suatu hari di surga, Tuhan bingung dan memikirkan bagaimana cara agar Dia tidak diganggu manusia yang selalu memiliki banyak permintaan dan banyak tntutan . Tuhan memanggil empat malaikat terbaiknya dan bertanya bagaimana cara agar diriNya tidak ditemukan oleh manusia.

Malaikat pertama berkata , "Tuhanku, mengapa Engkau tidak pergi saja ke sebuah gunung yang tinggi di mana orang- orang belum tahu, bahkan tidak berani kesana? Di sana Tuhan Tuhan bisa santai dan tidak diganggu oleh mereka , Himalaya misalnya Tuhanku."

Tuhan menjawab "Itu dulu, sekarang mereka telah mendaki gunung - gunung tertinggi di mana pun termasuk Himalaya, tidak mungkin! Manusia adalah mahluk pemberani , pasti dia tau juga" katanya santai.

Tuhan pun meminta pendapat kepada malaikat kedua dan komentar malaikat kedua " Kenapa Tuhan tidak mencoba kedasar lautan? Mereka kan mahluk darat, pasti mereka tidak bisa menemukanMu disana"
Tuhan pun berkata "Itu dulu, manusia sekarang sangat pintar. Dia membuat alat untuk menyelam dan mereka pasti menemukan dimana Aku berada " Tuhan pun berjalan mondar mandir sambil terlihat bingung. Dimintalah pendapat malaikat ketiga, "Bagaimana menurutmu malaikat ketiga?"
"Aha.... mengapa Tuhan tidak coba pergi ke planet dimana manusia jelas tidak mungkin bisa kesana?"

Namun Tuhan pun berkata, "Itu dulu wahai para malaikatku. Sekarang mereka sangat cerdas. Mereka membuat sebuah pesawat yang bisa menembus bumi dan menuju planet planet antariksa. Mereka hebat, mereka pasti menemukan Aku."

Tuhan pun semakin terlihat bingung lagi. Pada saat mengalami jalan buntu tersebut, malaikat terakhir berkata, "Tuhanku, ada suatu tempat di mana tempat itu dekat sekali dengan manusia, bukan di gunung, bukan di dasar lautan, dan bukan juga di planet. Manusia tidak tahu tempat itu" katanya .

Tuhan pun penasaran dan berkata, "Di mana dia wahai malaikatku?" Malaikat itu menjawab dengan tenang, "Di Hati Manusia Itu Sendiri Tuhanku".

Sejak itulah, Tuhan bersemayam di hati setiap hamba-Nya . Siapapun manusia , tanpa mengenal warna kulit, warna agama , warna suku dan bangsa, kalau sudah berdamai dengan hatinya maka akan mengalami ketenangan dan kebahagiaan sejati. Bahagia tidak Anda cari di lautan, tidak juga di bukit gunung yang tinggi , tidak juga ada di planet lain. Kebahagiaan ada di hati kita yang dalam, yang mungkin kita lupakan. Kita bagaikan tumbuhan yang akarnya ke atas padahal sebenarnya kita adalah tumbuhan yang memiliki akar ke dalam . Pada saat itu Anda akan mengalami kebahagiaan melebihi orang orang bahagia , bukan karena materi , uang , kedudukan,dan harkat ,    melainkan kebahagiaan karena telah menemukan Tuhan itu sendiri didalam hati. 

Share:

KRITIK & SARAN

Nama

Email *

Pesan *

Follow me

Facebook  Twitter  Instagram Path Yahoo

Total Pageviews

Teman