Akhir-akhir ini di organisasi Lembaga pengkajian ilmiah dan informasi atau yang di sebut LPII saya sibuk dengan yang namanya persiapan kegiatan, mulai dari mempersiapkan adminitrasi hingga mempersiapkan teknis kegiatan nantinya.
Akhir akhir ini saya di sibukkan dengan membuat proposal ya walaupun sebenarnya proposal ini sudah di siapkan dengan sekretaris kegiatan tapi tetap saja saya selaku ketua pelaksana tidak boleh lepas tangan, saya pun ikut sibuk dengan mempersiapkan proposal.
Tetapi kali ini saya tidak akan bercerita tentang kegiatan yang ingin saya lakukan atau cerita tentang proposal kegiatan tersebut.
Kali ini saya ingin bercerita tentang "PROPOSAL UNTUK TUHAN "
Kali ini saya ingin bercerita tentang "PROPOSAL UNTUK TUHAN "
Kenapa saya ingin bercerita proposal untuk tuhan, kenyataan yang ada di dunia ini adalah ketika kita ingin membuat sebuah kegiatan pasti kita membutuhkan proposal untuk mengajukan dana.
Kebayang gak sih saat kita ingin membuat kegiatan yang semata hanya duniawi saja kita membutuhkan proposal yang harus kita ajukan.
Kebayang gak sih saat kita ingin membuat kegiatan yang semata hanya duniawi saja kita membutuhkan proposal yang harus kita ajukan.
Lantas proposal untuk diri kita apakah sudah kita buat? Yang akan kita ajukan untuk tuhan?
Buku tulisan jamil azzaini lah yang menginspirasikan saya untuk menulis hal ini. Bukunya berjudul tuhan, inilah proposal hidupku.
Di dalam buku tersebut ada kalimat yang menginspirasikan saya kalimat tersebut ialah "kalau kita bikin acara yang digelar untuk satu dua hari kita butuh proposal, mengapa untuk hidup yang berjalan puluhan tahun kita tidak membuat proposal?"
Kalimat tersebut membuat saya berfikir bahwa kalimat tersebut benar, kita butuh harta, kita butuh surga kenapa kita tidak coba buat proposal untuk tuhan.
Seorang filsuf jim rohn mengatakan "anda tidak bisa menyewa orang lain agar berolahraga untuk anda, anda harus melakukannya sendiri jika ingin meraih keberhasilan".
Tuhan menciptakan kita sebagai mahakarya yang tiada duanya, kita diciptakan sangat berharga, kita di ciptakan sangatlah mahal.
Contoh saja apakah kita mau menjual tangan seharga jam tangan termahal di dunia, jawabannya kita pasti tidak mau. Karena itulah saya katakan kita adalah mahakarya terbaik yang diciptakan tuhan.
Dalam membuat proposal hidup untuk tuhan maka tentukan tujuan terbaik yang ingin diraih.
Contoh saja apakah kita mau menjual tangan seharga jam tangan termahal di dunia, jawabannya kita pasti tidak mau. Karena itulah saya katakan kita adalah mahakarya terbaik yang diciptakan tuhan.
Dalam membuat proposal hidup untuk tuhan maka tentukan tujuan terbaik yang ingin diraih.
Jean henri fabre, ilmuwan perancis pada tahun 1870-an pernah mengadakan percobaan terhadap ulat.
Febre mengambil beberapa ulat dan membuat ulat yang paling depan menyetuh ulat yang paling belakang. Ulat itu membuat suatu lingkaran mengelilingi sebuah pot bunga. Di tengah pot itu diletakkan ranting dan puncuk daun muda sebagai makanan ulat-ulat itu. Setelah beberapa saat ulat-ulat berjalan beriringan mengitari pot yang berisi makanan ulat.
Ulat-ulat itu terus berputar dan berputar sampai ia lelah dan mati karena kelaparan dan kehausan. Padahal didalam jarak yang sangat mudah tersedia makanan yang ulat itu suka.
Febre mengambil beberapa ulat dan membuat ulat yang paling depan menyetuh ulat yang paling belakang. Ulat itu membuat suatu lingkaran mengelilingi sebuah pot bunga. Di tengah pot itu diletakkan ranting dan puncuk daun muda sebagai makanan ulat-ulat itu. Setelah beberapa saat ulat-ulat berjalan beriringan mengitari pot yang berisi makanan ulat.
Ulat-ulat itu terus berputar dan berputar sampai ia lelah dan mati karena kelaparan dan kehausan. Padahal didalam jarak yang sangat mudah tersedia makanan yang ulat itu suka.
Begitu lah diantara kita hidup seperti ulat-ulat, kita hidup mengikuti kebiasaan yang sudah berlaku, terus bekerja dengan keras namun kehilangan kesempatan mengetahui bahwa di dekat kita banyak peluang yang bisa memberikan kebahagiaan.